Profil Desa Planggu
Ketahui informasi secara rinci Desa Planggu mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Planggu Trucuk Klaten merupakan desa agraris dengan luas 211,27 hektare dan populasi 3.451 jiwa, berbatasan dengan Kecamatan Bayat dan Cawas. Desa ini terletak di jalur alternatif Klaten-Cawas dan dilintasi Sungai Dengkeng. Mayoritas warga adalah pet
-
Lokasi Strategis Jalur Penghubung
Desa ini dilalui oleh jalan penghubung/alternatif antara Kota Klaten dengan Kecamatan Cawas, menjadikannya jalur akses vital menuju Kabupaten Sukoharjo dan Gunung Kidul.
-
Basis Ekonomi Multisektor
Mata pencaharian utamanya ialah petani (lahan sawah ha), namun diperkuat oleh sektor perdagangan (Pasar Krempyeng pagi) dan sektor non-lokal, yakni banyaknya warga yang menjadi perantau di Kota Makassar.
-
Struktur Administrasi dan Sumber Air
Terdiri dari dukuh dan dilintasi oleh Sungai Dengkeng yang alirannya besar, menunjukkan potensi dan risiko hidrologi yang memerlukan pengelolaan infrastruktur yang baik.
Desa Planggu, yang terletak di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, ialah salah satu desa yang menonjolkan potensi geografis dan mobilitas sosial. Desa ini memiliki peran strategis karena dilalui oleh jalan penghubung/alternatif antara Kota Klaten dengan wilayah tenggara Klaten (Cawas), bahkan menjadi akses masuk dari kabupaten tetangga (Sukoharjo, Wonogiri, dan Gunung Kidul). Selain sebagai desa agraris dengan lahan sawah yang luas, Planggu juga dikenal karena tingginya tingkat perantau yang membangun jaringan hingga ke Pulau Sulawesi.
Kedudukan Geografis dan Batas Wilayah
Desa Planggu terletak pada ketinggian meter di atas permukaan laut. Desa ini memiliki luas wilayah total sebesar
hektare (
km$^2$). Mayoritas luasan ini ialah Tanah Sawah sebesar
hektare, yang menegaskan basis ekonominya. Wilayah Planggu juga dilintasi oleh Sungai Dengkeng dengan aliran yang besar, yang merupakan sumber daya vital bagi irigasi tetapi juga memerlukan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir.
Desa Planggu berbatasan langsung dengan tiga kecamatan dan desa tetangga, yaitu:
Berbatasan dengan Desa Puluhan (Kecamatan Trucuk)
Berbatasan dengan Desa Talang (Kecamatan Bayat)
Berbatasan dengan Desa Gaden (Kecamatan Trucuk)
Berbatasan dengan Desa Plosowangi (Kecamatan Cawas)
Struktur Demografi dan Kepadatan Populasi
Desa Planggu memiliki populasi yang terorganisir di dukuh,
RW, dan
RT. Desa ini termasuk desa dengan jumlah dukuh terbanyak kedua di Kecamatan Trucuk.
Berdasarkan data Keluarga Berencana (KB) tahun , jumlah penduduk Desa Planggu ialah
jiwa, yang terdiri dari
laki-laki dan
perempuan. Dengan luas wilayah
km$^2$ dan populasi
jiwa, maka kepadatan penduduk Desa Planggu ialah sekitar
jiwa per kilometer persegi. Data tersebut juga menunjukkan bahwa Desa Planggu sudah memasuki bonus demografi, dengan jumlah penduduk usia produktif (
–
tahun) sebanyak
jiwa, yang jauh lebih besar dibandingkan usia non-produktif, memberikan potensi tenaga kerja yang melimpah.
Perekonomian Multisektor dan Budaya Merantau
Mata pencaharian penduduk Desa Planggu menunjukkan diversifikasi yang unik. Meskipun mayoritas penduduk ialah petani yang mengolah lahan sawah, sektor perdagangan juga berkembang pesat. Bukti nyata aktivitas perdagangan ialah adanya Pasar Krempyeng di Dukuh Bendungan, sebuah pasar tradisional yang beroperasi setiap pagi mulai subuh hingga jam pagi, yang fungsinya sebagai pusat transaksi hasil bumi dan kebutuhan pokok lokal.
Aspek ekonomi yang paling khas dari Planggu ialah tingginya jumlah warga yang menekuni profesi sebagai perantau, khususnya di Kota Makassar dan sekitarnya. Budaya merantau ini menciptakan jaringan ekonomi yang meluas hingga ke luar Pulau Jawa, menunjukkan tingginya etos kerja dan kemampuan adaptasi masyarakat Planggu terhadap peluang ekonomi di berbagai wilayah di Indonesia. Peran aktif penduduk usia produktif, baik yang bekerja di desa ( jiwa) maupun yang merantau, merupakan kunci stabilitas dan kemajuan ekonomi desa ini.
Tata Kelola Desa dan Kesejahteraan Sosial
Pemerintah Desa Planggu juga menaruh perhatian pada program kesejahteraan sosial dan tata kelola berbasis data. Desa ini dikembangkan sebagai "Kampung KB Mandiri Asri", yang menunjukkan komitmen terhadap program Keluarga Berencana. Meskipun persentase kepesertaan KB tercatat persen (
dari
Pasangan Usia Subur/PUS), terdapat pula perhatian terhadap kelompok yang tidak ber-KB, dengan fokus pada kebutuhan yang tidak terpenuhi (unmeet need) dan kelompok rentan seperti ibu hamil. Pembangunan yang berorientasi pada data kependudukan dan keluarga ini menegaskan pendekatan holistik Desa Planggu dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
